PETUNIA


Petunia memiliki bunga dengan warna-warna mempesona. Sebagai tanaman dataran tinggi, meskipun menyukai sinar matahari, tanaman ini tidak berkembang maksimal di dataran rendah.

Anda penggemar cerita Harry Potter? Sejak bayi, penyihir yatim piatu dengan tanda khas di dahi ini tinggal dengan keluarga bibinya yang bernama Petunia. Di cerita tersebut Sang Bibi digambarkan bertemperamen pemarah dan penuh dendam.

Di dunia nyata, Petunia dalah nama tanaman. Berbeda dengan sosok menyeramkan di cerita tersebut, Petunia memiliki bunga yang kondang akan kecantikannya. Kecantikan bunga Petunia terlihat dari warnanya, merah, ungu, merah muda, atau perpaduan dari beberapa warna. Bahkan bunga dengan tepian bergelombang bak renda pun ada. Umumnya, bunga tanaman ini berbentuk seperti terompet kecil, dengan daun berbulu. Cocok sekali untuk tanaman gantung.

Rangkaian Petunia dalam pot juga indah diletakkan di balkon rumah. Untuk dijadikan landscape taman pun oke, karena pada dasarnya Petunia memanglah jenis tanaman yang tampil cantik jika bergerombol. Di negara dengan empat musim, Petunia biasanya mulai bermekaran ketika memasuki musim panas. "Petunia sangat menyukai sinar matahari. Makanya warnanya sangat semarak jika di musim kemarau. Jangan diletakkan di tempat yang bisa langsung terkena air hujan," papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora.

Sebetulnya, tanaman ini bisa tumbuh di dataran tinggi dan rendah. "Kalau untuk diproduksi lebih bagus di dataran tinggi. Jika di daerah panas, bunganya akan tumbuh lebih kecil dan warnanya kurang begitu cerah."

Baik ditanaman di dataran tinggi maupun rendah, perawatan Petunia tidaklah banyak berbeda. "Bedanya, sih, hanya saat penyiraman saja. Di dataran rendah harus lebih banyak disiram. Patokannya, kan, bukan berapa hari sekali, tapi lihat media tanamnya. Jika media tanamnya masih terasa lembap tak perlu disiram. Sebaliknya, jika sudah kering, berarti harus disiram," ujar Ida sambil mengatakan media tanam Petunia bisa apa saja. Yang paling gampang, tanah campur kompos sekam. "Atau tanah, cocopeat, dan arang sekam. Kalau tak ada tanah bisa memakai gambut, cocopeat, arang sekam."

Diberi nomor
Keindahan warna bunga Petunia memang tak diragukan lagi. "Saking banyaknya warna bahkan di Indonesia tak bisa dideskripsikan. Misalnya, warna pink tapi yang muda, kan, susah namanya di sini. Bibitnya memang masih diimpor dari Amerika. Maka
nya berhubung warnanya banyak, biasanya agar lebih gampang jika diberi nomor saat dijual."

Perbanyakan Petunia biasanya dari biji. Tetapi kebanyakan penjual Petunia menjual tanaman Petunia hibrida. "Karena hibrida, jadi perbanyakannya memakai bibit. Kalau pun mau pakai biji, harus disemai dulu."

Sebetulnya, Petunia lokal pun ada. Hanya saja, menurut Ida, Petunia asli Indonesia kurang bagus jika dipakai untuk landscape. "Beda kalau dari luar negeri, bentuknya pendek, beragam warna, dan kompak. Jadi, memang terlihat sangat bagus."

Musuh Petunia adalah hama penggorok tanaman. "Sejenis larva yang memakan kloropil (zat hijau daun). Kelihatan seperti jalur putih di tanaman tersebut. Hama lain, ulat dan busuk karena jamur. Apalagi cuaca atau udara lembap, jamur bakal banyak hingga batang busuk. Caranya, kasih fungisida dan pestisida."

Buang Bunga Layu
1. Jika ada bunga yang layu harus langsung dibuang. Kalau tidak daunnya akan berwarna hitam.
2. Jangan meletakkan tanaman satu dengan yang lain dengan jarak terlalu dekat. Maksudnya tak lain agar jika satu tanaman terkena hama tidak menulari ke tanaman lain.
3. Umumnya orang sangat menggemari Petunia warna merah dengan pinggiran warna putih, atau ungu dengan pinggiran putih.
4. Petunia adalah bunga musiman, artinya hanya bertahan dua bulan saja.
5. Jika ingin melihat sekumpulan bunga Petunia, mampir saja ke Taman Bunga Nusantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

when i see you smile

ALOCASIA

AGLONEMA