SANSIVIERA, SI BANDEL YANG BERDAUN CANTIK


KLIK - Detail
Termasuk tanaman favorit para pencinta tanaman hias, tanaman satu ini lumayan bandel. Jenisnya ada bermacam-macam.
Selain memiliki pesona tinggi, Sansiviera yang berdaun meruncing ini punya kemampuan menyerap polusi. Sangat cocok ditaruh di pojok ruang kantor atau rumah Anda.

Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Lidah Mertua. Sansevieria sama tajamnya dengan lidah mertua, karena memiliki aura yang keras. Jika menanam di halaman sebaiknya disandingkan dengan tanaman beraura lembut.
Ada juga yang menamainya “tanaman pedang-pedangan” karena bentuk daunnya yang runcing dan ada yang memanjang sampai 75 cm dengan ujung runcing. Selain sebagai tanaman hias, Sansiviera kerap ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau. Sansevieria memang termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Sekitar 40 persen air saja yang diperlukan tanaman yang berkembang biak melalui umbi lapis ini untuk tumbuh.

Sansevieria juga dikenal sebagai "tanaman ular." Ini hanya gara-gara tekstur daunnya yang memang mirip kulit ular. Warna daun ada yang hijau muda bercampur dengan alur menyerupai pita dan bersisik seperti kulit ular.

Pada zaman dahulu, orang memanfatkan daun sansevieria sebagai penghasil serat, yakni untuk membuat tali anyaman, jangkar kapal dan kain. Namun sejak awal abad ke-19, sansevieria dianggap sebagai komoditas tanaman hias yang penting di dunia. Bentuk dan corak daunnya yang indah dan sangat beragam ternyata mampu memikat hati para penggemar tanaman hias.

Sansevieria adalah tumbuhan yang tumbuh menahun (perennial). Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, sansevieria ini telah ada sejak puluhan tahun lalu. Pada awalnya, sansevieria yang dikenal secara luas adalah jenis ‘ceylon bowstring hemp’ (sansevieria trifasciata ‘lorentii mein liebling’), yang banyak menghasilkan serat rami. Mengingat kualitas serat yang baik, maka tumbuhan ini dibudidayakan.

Saat ini sansevieria telah berkembang menjadi komoditas yanng sangat penting dalam bisnis tanaman hias dunia. Sejak abad ke-19, sekitar tahun 1920-an tanamn sansevieria sudah menjadi komoditas dagang di Amerika, terutama di Florida. Di sana sansevieria populer sabagai indoor plant. Sekitar 1930-an, demam sansevieria mewabah ke benua Eropa.


TAHAN LAMA

Para ahli biologi menjuluki tanaman sansevieria sebagai tanaman perintis karena mampu hidup di tempat yang tidak bisa di tumbuhi tanamn lain. Julukan-julukan lainnya adalah “century plant”, “lucky plant”, “the devil luck”, “judas sward”, dan “african’s devil”. Nama “sansevieria merupakan bahasa latin untuk genus yang terdiri dari beragam spesies.

Sebagai tanaman hias, sansevieria termasuk tanaman yang cukup mampu bertahan lama. Dari dulu hingga sekarang, para pencinta tanaman hias masih mencintai kehadirannya. Jujur diakui, warna daun dan tampilannya memang cantik. Daunnya berwarna-warni, mulai dari hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, bahkan ada pula kombinasi putih-kuning dan hijau-kuning. Begitu pula dengan alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun, yang memiliki beragam model. Ada yang zig-zag, ada yang mengikuti arah serat daun, meski ada pula yang semrawut tidak beraturan.

Tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi di dalam ruangan. Cukup dikeluarkan seminggu sekali agar terkena matahari. Lalu, masukkan kembali ke dalam ruangan. Ia juga mampu bertahan di negara yang memiliki 4 musim. Akibatnya, ia banyak mengalami penyimpangan bentuk, corak, dan warna. "Jenisnya bisa mencapai 600-an,". Sebut saja, S. laurentii, S. golden king, S. pinguin cola, S. laurentii cola, S. superba futura.

Daun-daun sansevieria tumbuh langsung dari batang yang tebal di dalam tanah. Daun-daun juga muncul dari rimpang akar yang menjalar di bawah tanah. Sayangnya, jika pucuk daun yang runcing itu patah, maka seluruh kegiatan pertumbuhan daun pun terhenti.
Tanaman ini termasuk bandel dan mampu bertahan di banyak kondisi, sehingga kita tak perlu cepat-cepat mengganti pot. Bahkan, pot bisa bertahan setahun lebih. Pasalnya, sansevieria masih bisa hidup pada media yang berkurang kesuburannya. Ia tahan terhadap kekeringan. Dan untuk bertahan, ia memiliki daun yang banyak mengandung air (sukulen).

Tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting itulah keunggulan Sansevieria. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap bertahan hidup. Tak seperti Aglaonema yang beragam warna, Sansevieria hanya berwarna hijau dan kuning saja.
Meskipun mudah ditanam, Anda tetap harus memperhatikan perawatannya, seperti faktor struktur, cuaca, media, dan bibitnya. "Apalagi kalau pas akan diekspor harus diperlakukan seperti bayi saking
KLIK - Detailharus hati-hati sekali memperlakukannya,"
Media yang baik, kalau di lahan menggunakan sekam murni, pupuk kandang, dan tanah bakar. Jika di polybag memakai tanah bakar dan cocopeat. jangan memberi pupuk kimia, Karena akarnya jadi busuk dan daunnya akan lepas.

Satu-satunya penyakit yang menyerang Sansevieria adalah jamur. "Jika di manusia seperti terkena cacar air. Sampai saat ini belum ada obatnya," . Satu-satunya jalan jika tanaman sudah terkena jamur, dengan memotong daunnya sampai akar. Lalu, lihat bonggolnya. Kalau berwarna putih berarti masih sehat. Jika ada bintik-bintiknya berarti sudah jelek. "Jika telat memotong maka dalam hitungan jam akan menyebar ke tanaman lain dan mati,"

Yang membuat Sansevieria menjadi unik, jika dilakukan perbanyakan belum tentu mendapat hasil yang sama dengan induknya. "Malah bisa lain bentuknya. Jadi, kalau menemukan varietas baru bisa dinamakan sendiri," ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

when i see you smile

ALOCASIA

AGLONEMA